Istri yang bisa membahagiakan suami merupakan idaman, dambaan, dan
impian setiap lelaki. Oleh karena itu mencari calon istri bukanlah
perkara yang sepele, bahkan ia merupakan perkara yang sakral yang
hendaknya setiap lelaki berusaha sebisa mungkin untuk meraih calon istri
yang terbaik. istri adalah teman hidup untuk waktu yang bukan hanya
sebentar, tetapi bertahun-tahun…, bahkan bisa sebagai teman hidupnya
hingga akhir hayat kita. Bayangkanlah…, seandainya istri yang menemani
perjalanan hidup kita nanti adalah wanita yang baik yang selalu
membahagikan hati kita, yang menyejukkan mata jika kita memandangnya
oh…so sweat,,,, sungguh nikmat perjalanan hidup kita itu. Namun
bayangkanlah seandainya yang terjadi adalah sebaliknya??? (jangan sampai
gan)
Karenanya wajar jika kita dapati sebagian para bujangan bagitu
berhati-hati dalam mencari belahan jiwanya, sampai-sampai kita dapati
ada yang bertahun-tahun mencari informasi untuk mencari istri yang
ideal, persyaratan yang bertumpuk dipasangnya demi mendapatkan calon
yang ideal, namun….akhirnya iapun tak mampu mendapatkan wanita sesuai
dengan persyaratan (kriteria) yang telah tetapkan. akhirnya persyaratan
yang dipasangnyapun harus ia gugurkan satu-demi satu hingga ia bisa
mendapatkan istri.
langsung aja deh gan...ini adalah kriteria wanita yang pantas menemani agan sampai akhir nanti...
1. Taat beragama dan berakhlak baik
[spoiler=DALIL]"Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya,
karena martabatnya, karena kecantikannya, dan karena agamanya, maka
hendaklah engkau mendapatkan wanita yang baik agamanya (jika tidak kau
lakukan)[7] maka tanganmu akan menempel dengan tanah” [HR Al-Bukhari
5/1958][/spoiler] Intinya gan, kalau ada beberapa pilihan wanita di
depan kita, dengan masing-masing memiliki kelebihannya masing-masing
maka pastikan agan memilih wanita yang paling baik agamnya, yang paling
taat beragama dan yang yang paling baik akhlaknya (jika dibandingkan
dengan wanita-wanita pilihan agan yg lain)
2. Cantik dan sejuk dipandang
Tabi’at dan naluri manusia mendambakan dan merindukan kecantikan, jika
ia tidak memperoleh kecantikan maka seakan-akan ada sesuatu yang kurang
yang ingin diraihnya. Dan jika ia telah meraih kecantikan tersebut maka
seakan-akan hatinya telah tenang dan seakan-akan kebahagian telah
merasuk dalam jiwanya. Oleh karena itu Syari’at tidak melalaikan
kecantikan sebagai faktor penting dalam memilih istri. Diantara bukti
yang menunjukan pentingnya faktor yang satu ini, bahwasanya kecintaan
dan kedekatan serta kasih sayang akan semakin terjalin jika faktor ini
telah terpenuhi.
buktinya nih gan :
[spoiler=CANTIK]Dari Al-Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu
bahwasanya beliau melamar seorang wanita maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam pun berkata kepadanya
اُنْظُرْ إِلَيْهَا فَإِنَّهُ أَحْرَى أَْن يُؤْدِمَ بَيْنَكُمَا
Lihatlah ia (wanita yang kau lamar tersebut) karena hal itu akan lebih
menimbulkan kasih sayang dan kedekatan diantara kalian berdua {HR
At-Thirmidzi III/397 no 1087, Ibnu Majah no 1865 dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani. (Lihat As-Shahihah no 96)}[/spoiler]
3. Hendaknya wanita tersebut sangat penyayang dan subur (mudah beranak banyak)
[spoiler=SUBUR]Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu 'anhu berkata, “Datang
seorang pria kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Aku
menemukan seorang wanita yang cantik dan memiliki martabat tinggi namun
ia mandul apakah aku menikahinya?”, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
menjawab, “Jangan !”, kemudian pria itu datang menemui Nabi shalallahu
'alaihi wa sallam kedua kalinya dan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
tetap melarangnya, kemudian ia menemui Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
yang ketiga kalinya maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata,
“Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak
banyak(subur) karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan
umat-umat yang lain” {HR Abu Dawud 2/220 no 2050 dan ini adalah
lafalnya, Ibnu Hibban 9/363,364, An-Nasaai 6/65, berkata Syaikh
Al-Albani , “Hasan Shahih”}[/spoiler] maka dari itu, jangan minder klo
yang punya anak banyak. justru sebaliknya, yang punya anak banyak itu
harusnya bangga....karena salah satu tujuan berumah tangga adalah
memperoleh keturunan....syukur2 dapat keturunan yang banyak gan...
4. Disunnahkan menikahi wanita yang perawan, kecuali jika ada udzur
[spoiler=VIRGIN]Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma ia berkata
“Ayahku mati syahid dan meninggalkan tujuh atau sembilan anak-anak
perempuan maka aku pun menikahi seorang wanita janda, Rasulullah
shalallahu'alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Engkau telah menikah ya
Jabir”, aku menjawab, “Iya”, ia berkata, “Gadis atau janda?”, aku
menjawab, “Janda”, ia berkata, “Kenapa engkau tidak menikahi yang masih
gadis sehingga engkau bisa bermain dengannya dan ia bermain denganmu
(saling cumbu-cumbuan), engkau membuatnya tertawa dan ia membuatmu
tertawa?” (dalam riwayat yang lain, فََأيْنَ أَنْتَ مِنَ الْعَذَارَى
ولُِعَابِها “Dimana engkau dengan gadis perawan dan cumbuannya?” [14],
aku katakan kepadanya, “Sesungguhnya (ayahku) Abdullah wafat dan ia
meninggalkan anak-anak perempuan dan aku tidak suka aku membawa bagi
mereka seorang wanita yang masih gadis seperti mereka maka akupun
menikahi wanita (janda)yang bisa mengurus mereka dan membimbing mereka”.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam berkata, “Semoga Allah memberi
barokah kepadamu” atau ia mengucapkan خَيْرًا “Baik jika demikian”.
(Dalam riwayat yang lain Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata,
أَصَبْتَ “Tindakanmu benar”, dan dalam riwayat yang lain Jabir berkata,
فَدَعَا لِي “Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam mendoakan aku”)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "(Nikahilah)
gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih manis tutur katanya, lebih banyak
keturunannya, dan lebih menerima dengan sedikit (qana'ah)" {Hadits
riwayat lbnu Majah no. 1861 (1/598), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits No. 623 (2/192)}[/spoiler] Betul
gan...usahain yang masih perawan tp kalau ga perawan juga gpp. seperti
kata Syaikh Utsaimin [Asy-Syarhul Mumti’ XII/16], “Akan tetapi terkadang
seseorang memilih untuk menikahi seorang janda karena ada sebab-sebab
tertentu sebagaimana yang dilakukan oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma. Ia memilih untuk menikahi seorang janda karena ayah beliau
yaitu Abdullah bin Haroom mati syahid dalam perang Uhud dan meninggalkan
anak-anak wanita yang membutuhkan seorang wanita yang merawat mereka.
Seandainya beliau menikah dengan seorang wanita perawan maka wanita
tersebut tidak akan mempu untuk merawat mereka, maka beliau memilih
menikahi seorang janda untuk merawat saudara-saudara wanita beliau. Oleh
karena itu, tatkala Jabir menyampaikan hal ini kepada Nabi shalallahu
'alaihi wa sallam maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pun
membenarkannya. Maka jika seseorang memilih untuk menikahi seorang
wanita janda karena ada kepentingan-kepentingan tertentu maka ini lebih
baik.
5. Hendaknya wanita tersebut berasal dari keluarga
baik-baik dan dikenal dengan sifat qona’ah, karena rumah yang demikian
biasanya merupakan tempat tumbuh wanita yang baik dan qona’ah
Kondisi yang baik dari keluarga pihak wanita (mertua) cukup memiliki
pengaruh yang besar terhadap perkembangan akhlak sang wanita, dan bisa
jadi merupkan tolak ukur akhlak seorang wanita. Wanita yang tumbuh di
keluarga yang dikenal taat beragama maka biasanya iapun akan mewarisi
sifat tersebut –meskipun hal ini bukanlah kelaziman-
Namun wanita yang shalihah yang tumbuh di keluarga yang qona’ah di zaman
ini mungkin agak sulit dicari. Karenanya jika agan tidak menemukan
wanita yang demikian sifatnya maka tidak mengapa kalau agan memilih
wanita yang shalihah meskipun ia berasal dari keluarga yang boros,
karena bisa jadi wanita tersebut menyelisihi sifat keluarganya yang
boros.
6. Hendaknya wanita tersebut cerdas
kalau istri kita adalah orang yang cerdas, insyaalloh dia akan bisa
mendidik anak-anak kita dengan baik. akhirnya, cerdasnya itu diharapkan
menurun ke anak-anak kita. ini kejadian sama teman ane (cowok), waktu
dia mo ngenalin ceweknya, ortu minta tuh cewek bawa nilai raport, dsb
yang menunjukkan potensi akademik itu cewek. kata bokapnya