Archive for Oktober 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan Tempat Pensil, antara lain:
1.
Sterofom/gabus
2.
Kardus
3.
Kertas ermas
4.
Bros, misalnya
bentuk hati, boneka, dll (sesuai selera)
5.
Gunting dan
kater
6.
Lem kayu dan
Lem bakar
7.
Lilin
8.
Korek api
9.
Plastik meka
10. Pita
2.
Cara Membuat
Adapun cara pembuatan Tempat Pensil
yaitu:
1. Potonglah gabus persegi
panjang berukuran 14 x 8 cm
2. Potonglah kardus dengan
rincian;
· ukuran 15 x 7 cm dan
atasnya dibuat sedikit berliku = 1 buah
· ukuran 5 x 0,7 cm
· ukuran 8 x 4,5 cm = 2 buah
· ukuran 8 x 3 cm = 2 buah
· ukuran 5,5 x 6 cm = 2 buah
· ukuran 6 x 2 cm = 1 buah
dan diatasnya diberi lubang sebanyak 3
· ukuran 5,5 x 2 cm = 1 buah
· berbentuk gitar setinggi
10,5 cm
3. Potong juga kertas ermas masing-masing
2 buah berukuran seperti di nomor 2 untuk melapisi potongan kardus tersebut.
Tapi harus diperhatikan bahwa salah satu kertas masing-masing ukurannya harus
melebihi ukuran pada nomor 2 supaya bagian samping kardus tertutup.
4. Tempel semua kertas ermas
dengan lem kayu pada masing-masing potongan kardus
5. Nyalakan lilin untuk
memanasi lem bakar
6. Lalu pasangkan semua
potongan kardus yang dilapisi kertas ermas menggunakan lem bakar di atas gabus
yang juga dilapisi kertas ermas
7. Tulis nada dan kata-kata
yang akan ditulis pada gitar
8. Tempelkan bros menggunakan
lem bakar
9. Setelah beres ditempel,
pasangkan kertas meka untuk mempercantik tampilan.
3
Manfaat Tempat
Pensil
Manfaat dari Tempat Pensil, yaitu:
- Menyimpan alat-alat tulis atau alat belajar pada ruang/tempat yang khusus
- Lebih efisien dalam menyimpan alat tulis/belajar
- Lebih unik alatnya sehingga menarik perhatian
- Menggugah kreativitas dan kemampuan dalam berkreasi di bidang seni.
Selamat Mencoba !
Mari kita berkreasi dan berkarya.
- Jangan kaku
- Tidak cepat bosan/putus asa
- Sebaiknya kita menganyam di lantai yang datar
- Dekatkan bahan anyaman yang sudah kita ikat rapi
- Simpan ikatan itu di samping kita untuk mempermudah pengambilan bahan
- Gunakan alas duduk yang tidak terlalu tinggi dengan lantai
- Lengkapi dengan music clasik/radio yang mengiringi kita dalam menganyam agar tidak cepat ngantuk/bosan.
- Penganyaman kipas ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau yang lainnya. Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya.
- Pertama kali memuai menganyam kita siapkan dua helai irisan bamboo yang satu bagian dagingnya, nyang satu hinisnya atau lebih baik duanduanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya rapih
- Untuk sumbu tengah kita perlu yang panjang
- Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk ukuran di anyamkan
- Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan bagian yang kita buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman.
- Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya, dan yang ke sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua.
- Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai kira-kira kita sudah pas untuk membalikan anyaman itu.
- Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir penganyaman kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga, hasilnya akan terlihat tidak rapih.
- Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung
- Lakukan selanjutnya dengan cara yang sama, sampai pada akhirnya akan jadi dan siap untuk diproses selanjutnya.
Tag :// Cara menganyam
- Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
- Canting sebagai alat pembentuk motif,
- Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
- Lilin (malam) yang dicairkan
- Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
- Larutan pewarna
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:
Langkah pertama adalah membuat desain batik yang
biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang
memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif
sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum
yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah
batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan
simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti
gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat
menggunakan pensil.
Setelah selesai melakukan molani,
langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting
(dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin
malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna).
Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar.
Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna,
bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
Tahap berikutnya, proses pewarnaan
pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan
kain tersebut pada warna tertentu .
Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
Setelah kering, kembali melakukan proses
pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk
menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang
pertama.
Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
Proses berikutnya, menghilangkan lilin
malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air
panas diatas tungku.
Setelah kain bersih dari lilin dan
kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin
(menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
Proses membuka dan menutup lilin malam
dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan
kompleksitas motif yang diinginkan.
Proses selanjutnya adalah nglorot,
dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar
sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak
akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian
atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak
sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap
untuk digunakan.
Proses
terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian
mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipaka